Mekanisme Evolusi

Mekanisme Terjadinya Evolusi (Seleksi Alam Mutasi Gen) – Tidak ada makhluk hidup yang sama persis meskipun berada dalam satu spesies. Keberadaan macam-macam karakteristik yang dimiliki individu berperan sebagai pembeda antara individu yang satu dengan yang lain. Sifat-sifat yang berbeda yang terdapat pada individu-individu dalam satu spesies disebut variasi. Individu yang mengalami variasi disebut varian. Jika satu spesies hidup pada suatu tempat yang berbeda dari asal-usulnya, keturunan-keturunan berikutnya akan mengalami perubahan sehingga spesies tersebut tidak sama dengan spesies dari asalusulnya, dengan demikian muncul varian. Sifat dan karakteristik yang dimiliki suatu individu ditentukan oleh gen. Perubahan yang terjadi pada gen menyebabkan terjadinya perubahan sifat pada individu. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan perubahan gen? Perubahan gen disebabkan adanya mutasi gen dan rekombinasi gen. Mutasi gen adalah perubahan susunan kimia dari suatu gen. Mutasi gen merupakan mekanisme evolusi yang sangat penting. Pewarisan sifat dari induk ke generasi berikutnya terjadi melalui gamet induk. Kenyataan itu menyebabkan setiap gamet mengandung beribu-ribu gen, setiap individu menghasilkan beribu-ribu gamet, sehingga jumlah generasi yang terjadi sedemikian banyak selama masih adanya spesies tersebut. Berdasarkan kenyataan tersebut, dapat diprediksi jumlah mutasi gen melalui laju mutasi gen dari suatu spesies.

mekanisme evolusi

Pemunculan mutasi gen seakan-akan terjadi secara spontan, misalnya di antara seribu biji yang normal ditemukan satu biji yang tidak normal. Biji yang tidak normal tersebut menghasilkan embrio yang abnormal. Hal ini terjadi melalui mutasi gen sehingga laju mutasi spontan pada biji tersebut dikatakan 1 : 1.000 atau 10–3. Laju mutasi suatu spesies adalah angka-angka yang menunjukkan jumlah gen-gen yang bermutasi di antara seluruhgamet yang dihasilkan oleh satu individu dari suatu spesies. Angka laju mutasi gen yang menguntungkan sangat kecil, yaitu sekitar 1 : 1.000. Akan tetapi, karena jumlah generasi selama spesies tersebut hidup cukup besar, maka jumlah mutasi yang menguntungkan mencapai angka yang cukup besar pula. Misalnya terdapat data sebagai berikut.

  1. Angka laju mutasi per gen adalah 1 : 200.000.
  2. Jumlah gen dalam individu yang mampu bermutasi sebesar 1.000.
  3. Perbandingan antara mutasi gen yang menguntungkan dengan mutasi yang terjadi adalah 1 : 1.000.
  4. Jumlah populasi spesies 100.000.000.
  5. Jumlah generasi selama spesies itu ada sebesar 5.000.

Untuk mengetahui mutasi gen yang menguntungkan selama spesies itu masih ada adalah sebagai berikut.

  1. Jumlah gen yang bermutasi = 1200.000 u1.000 = 1 200 gen. Jumlah mutasi yang menguntungkan dari gen yang bermutasi= 1 200 u 1 1.000= 1200.000
  2. Dalam setiap generasi mutasi gen yang menguntungkan =1200.000u100.000.000 = 500 gen
  3. Selama spesies itu ada (5.000 generasi) akan terjadi mutasigen yang menguntungkan sebesar = 500 u5.000 = 2.500.000gen.

Apabila mutasi yang menguntungkan cukup besar, hal ini memberi peluang munculnya spesies yang adaptif menjadi besar pula. Adanya peristiwa mutasi gen yang menguntungkan, memunculkan spesies dengan sifat:

  1. lebih adaptif;
  2. daya fertilitas dan daya ketahanan spesies meningkat;
  3. sifat baru yang menguntungkan.

Evolusi terjadi lebih berpeluang disebabkan adanya mutasi gen yang menguntungkan pada individu setiap spesies. Seperti halnya suksesi (persebaran kronologi makhluk dalam suatu daerah), evolusi memunculkan individu-individu (spesies-spesies) yang berbeda pada setiap masanya. Awal mula suksesi, spesies yang hidup pada suatu tempat dan waktu tertentu hanya dihuni oleh beberapa spesies yang mampu beradaptasi terhadap lingkungan awalnya. Pada tahap berikutnya, spesies-spesies yang lama akan mati meninggalkan materi-materi fisik tertentu. Proses pelapukan maupun penambahan unsur hara mengakibatkan terjadinya perubahan kondisi fisik lingkungan. Perubahan itu memungkinkan hidupnya spesies-spesies baru yang lebih cocok untuk adaptasi terhadap lingkungan tersebut. Sama halnya dengan evolusi, munculnya mutasi gen yang menguntungkan akan muncul pula individu-individu baru dengan daya adaptasi yang tinggi terhadap perubahan lingkungan yang terjadi.

Adanya perubahan lingkungan yang terjadi dari masa ke masa, mengakibatkan individu-individu yang hidup pada masamasa tersebut mengalami perubahan pula. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa spesies-spesies yang hidup dari masa ke masa mengalami perubahan-perubahan. Demikianlahyang menjadi dasar terjadinya evolusi. Evolusi juga didukung adanya faktor-faktor sebagai berikut.

  1. Seleksi Alam. Alam mengadakan seleksi terhadap makhluk hidup yang ada di dalamnya. Hanya makhluk hidup yang dapat beradaptasi yang mampu bertahan hidup dan berkembang biak, sedangkan yang tidak mampu beradaptasi akan punah dan gagal melangsungkan kehidupannya.
  2. Migrasi. Migrasi adalah perpindahan spesies-spesies ke tempattempat baru. Perpindahan tersebut menghasilkan pola kehidupan baru yang mendukung terjadinya perubahan pada spesies-spesies tersebut. Pada tempat yang baru generasigenerasi yang muncul akan berbeda dari spesies-spesies nenek moyang asal-usulnya.
  3. Rekombinasi Gen. Rekombinasi gen terjadi melalui perkawinan yang menyebabkan perubahan frekuensi gen pada generasi berikutnya. Melalui perkawinan silang, akan dihasilkan varietas baru. Varietas baru ini terjadi akibat pembuahan atau penyerbukan dari individu lain sehingga terjadi rekombinasi gen. Rekombinasi gen-gen yang disebabkan oleh perkawinan silang merupakan dasar terjadinya evolusi, karena melalui rekombinasi memungkinkan adanya variasi baru.

Apabila varietas-varietas baru yang terbentuk menempati daerah yang sangat berbeda dan tidak memungkinkan terjadinya interhibridisasi, dua varietas baru tersebut akan mengalami perubahan-perubahan yang pada akhirnya akan menjadi dua spesies yang berbeda.

Perubahan habitat seiring dengan perubahan lingkungan. Dua abad lalu di Inggris hidup ngengat berbintik yang sayapnya berwarna cerah. Warna ini mirip dengan batang pohon habitatnya hingga burung pemangsa sukar mengenalnya. Setelah revolusi industri, asap cerobong pabrik mengubah warna batang pohon menjadi lebih gelap, hingga ngengat itu mudah dikenali. Lamakelamaan muncul ngengat baru berwarna gelap, hingga dapat menyamar dengan baik pada batang pohon itu.

Proses pembentukan spesies baru ini disebut spesiasi. Spesiasi dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut.

h

  1. Isolasi Reproduksi. Apabila dua spesies yang asal-usulnya sama, kemudian terjadi perubahan yang mendasar sehingga mengakibatkan tidak terjadinya kesamaan alat reproduksi dan tidak terjadi interhibridisasi, maka spesies tersebut menjadi dua kelompok populasi simpatrik (populasi yang berbeda spesies).
  2. Isolasi Geografis. Isolasi geografis merupakan pemisahan kedua spesies simpatrik karena letak geografis yang mengakibatkan tidak terjadinya interhibridisasi.
  3. Domestikasi. Penjinakan hewan-hewan liar menjadi hewan peliharaan disebut domestikasi. Domestikasi menyebabkan terjadinya penyimpangan dari keadaan aslinya sehingga mengarah pada terbentuknya spesies baru. Secara alami, hewanhewan peliharaan akan memisahkan diri dari hewan-hewan liar dan mempersempit peluang terjadinya interhibridisasi.
  4. Peristiwa Poliploidi. Poliploidi adalah suatu keadaan yang tidak normal, di mana jumlah kromosom menjadi berlipat ganda sehingga tidak mewarisi sifat dari induknya dan menyebabkan terbentuknya spesies baru. Peristiwa poliploidi antara lain dipengaruhi oleh radiasi dan zat kimia tertentu.[pi]

Tags:

Mekanisme evolusi, mekanisme evolusi pdf