Pengertian Dan Jenis Jenis Tulang

Pengertian Dan Jenis Jenis Tulang – Tulang-tulang yang menyusun rangka tubuh manusia jumlahnya kurang lebih 200 buah dan terdiri dari beberapa jenis. Jumlah tulang pada manusia dewasa berbeda dengan jumlah tulang pada anakanak. Perbedaan ini terjadi karena adanya sejumlah tulang yang tumbuh menjadi satu. Pembicaraan kita mengenai tulang sebagai alat gerak akan diawali dengan pembahasan mengenai jenis tulang Seperti telah anda ketahui pada pembahasan tentang jaringan dan organ, tulang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu tulang rawan (kartilago) dan tulang sejati (osteon). Pembagian jenis tulang tersebut berdasarkan susunan jaringan dan sifat-sifat atau ciri-ciri yang dimilikinya.

tulang-dan-sendi

Tulang Rawan (Kartilago)

Tulang rawan tersusun atas sel-sel tulang rawan yang menghasilkan matriks berupa kondrin. Tulang rawan ini bersifat bingkas dan lentur karena terbentuk dari selaput tulang rawan (perikondrium) yang banyak mengandung sel-sel pembentuk tulang rawan (kondroblas). Jaringan tulang rawan pada anak-anak selselnya lebih banyak mengandung sel-sel rawan, sedangkan pada orang dewasa jaringan tulang rawannya telah terisi oleh matriks-matriks tulang. Sebagian besar anak-anak tubuhnya masih terdiri atas tulang rawan, sedangkan pada orang dewasa tulang rawan hanya ditemukan pada beberapa bagian atau lokasi tubuh, seperti pada cuping hidung, cuping telinga, persendian tulang, di antara ruas tulang belakang, antara tulang rusuk dan tulang dada, dan pada cakra epifisis.

Tulang Sejati (Osteon)

Berbeda dengan sifat tulang rawan, tulang sejati atau osteon bersifat keras. Di samping itu, memiliki susunan struktur yang lebih kompleks dibandingkan dengan tulang rawan. Tulang memiliki fungsi utama sebagai penyusun rangka tubuh. Struktur tulang dapat dibagi menjadi empat bagian utama, yaitu osteoprogenator, osteoblas, osteosit, dan osteoklas. Osteoprogenator merupakan sel-sel tulang rawan yang bersifat khusus. Pada awal perkembangan organisme, sel-sel ini berasal dari mesenkim yang memiliki kemampuan membelah diri yang sangat baik dan mampu berdiferensiasi menjadi osteoblas. Osteoprogenator yang terdapat di sebelah bagian luar membran disebut periosteum. Osteoblas adalah sel-sel tulang muda yang pada proses terbentuknya tulang akan membentuk osteosit. Osteosit ini merupakan sel-sel tulang yang telah dewasa. Osteoblas berasal dari monosit. Pada masa perkembangannya, osteoblas banyak ditemukan di sekitar permukaan tulang. Osteoblas berfungsi untuk merawat dan memperbaiki tulang serta berperan pada proses perkembangan.

Proses terbentuknya tulang, terjadi segera setelah terbentuknya tulang rawan (kartilago). Kartilago berasal dari sel-sel mesenkim. Setelah kartilago terbentuk, bagian dalamnya akan berongga, seluruh rongga ini akan terisi oleh osteoblas, kemudian osteoblas ini akan mengisi keseluruhan rongga jaringan tulang rawan untuk kemudian membentuk sel-sel tulang. Sel-sel tulang terbentuk terutama dari arah dalam ke arah luar. Proses pembentukan seperti demikian itu disebut pembentukan secara konsentris. Kemudian, setiap satuan-satuan sel tulang akan mengelilingi pembuluh-pembuluh darah dan sel saraf membentuk suatu sistem yang dikenal sebagai saluran havers. Selanjutnya, di sekeliling sel-sel tulang akan terbentuk senyawa protein yang pada perkembangannya akan menjadi matriks tulang. Kelak, senyawa protein ini akan berikatan dengan unsur kalium (kapur) dan fosfor sehingga matriks tulang akan mengalami pengerasan yang prosesnya dikenal sebagai penulangan atau osifikasi.

Berdasarkan matriks pembentukannya, jaringan tulang dibedakan menjadi dua, yaitu tulang kompakdan tulang spons. Tulang kompak adalah tulang yang memiliki matriks padat dan keadaan susunan matriksnya rapat, misalnya tulang pipa. Tulang spons merupakan jenis tulang yang matriksnya berongga, misalnya tulang-tulang pipih dan tulang-tulang pendek. Pembagian tulang juga dapat dibedakan berdasarkan bentuknya. Menurut bentuknya tulang dibagi menjadi tiga, yaitu tulang pipa, tulang pipih, dan tulang pendek.

1) Tulang Pipa

Tulang ini disebut tulang pipa karena bentuknya mirip dengan pipa, yaitu berbentuk bulat panjang dan berongga. Pada ujung tulang pipa terdapat perluasan yang disebut bongkol. Bongkol ini berfungsi untuk penghubung antartulang. Contoh tulang pipa, antara lain tulang betis, tulang hasta, dan tulang pengumpil. Tulang pipa terbagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian tengah (diafisis), bagian kedua ujung tulang pipa (epifisis), dan daerah yang terdapat di antara epifisis dan diafisis (cakra epifisis).Cakra epifisis pada anak-anak berupa kartilago yang banyak mengandung osteoblas. Osteoblas ini menempati rongga yang disebut rongga sumsum tulang. Osteoporosis umumnya terjadi pada usia setengah baya. Pada orang yang masih muda, tulang terusmenerus keropos namun bersamaan dengan itu dibentuk tulang yang baru. Kecepatan rata-rata pembentukan tulang melebihi kecepatan rata-rata tulang yang keropos.

Pada saat usia setengah baya, kecepatan pembentukan tulang menurun, menyebabkan tulang menjadi lebih tipis dan keropos. Gambar di samping menunjukkan bagian tulang yang terserang osteoporosis (kanan) dibandingkan dengan bagian tulang yang sehat (kiri). Kondisi tulang yang melemah karena osteoporosis lebih rentan untuk menjadi patah dibandingkan dengan tulang yang padat dan sehat. Coba Anda temukan faktor-faktor apa saja yang dapat mempercepat terjadinya osteoporosis pada tulang?

Lain halnya dengan cakra epifisis pada anak-anak, pada orang dewasa yang sudah tidak mengalami pertumbuhan tinggi, cakra epifisisnya mengalami proses ofisikasi (penulangan) sehingga keadaan tulangnya menjadi keras. Di samping osteoblas, pada tulang pipa juga terdapat osteoblas yang berfungsi dalam proses perombakan tulang.

2) Tulang Pipih

Sama halnya dengan tulang pipa, tulang pipih diberi nama demikian karena tulangnya berbentuk pipih atau gepeng yang di dalamnya berongga seperti spons. Tulang pipih ini tersusun atas dua lempengan tulang, yaitu lempengan tulang kompak dan tulang spons. Tulang pipih banyak ditemukan sebagai bagian dari penyusun dinding rongga, sehingga tulang pipih sangat cocok fungsinya sebagai pelindung atau memperkuat bagian tubuh. Beberapa tulang yang termasuk tulang

pipih, yaitu tulang belikat, tulang tengkorak, dan tulang rusuk.

3) Tulang Pendek

Tulang ini disebut demikian karena bentuknya yang bulat dan pendek. Di dalam tulang pendek terdapat sumsum merah yang cukup banyak.Pangkal kaki, pangkal lengan, dan ruas-ruas tulang punggung termasuk jenis tulang pendek.

Fungsi Tulang

Selain fungsi utama tulang sebagai penyusun rangka tubuh, masih ada fungsifungsi tulang yang lain, antara lain sebagai berikut.

  1. Pemberi bentuk tubuh.
  2. Pelindung organ tubuh yang vital.
  3. Penahan/penegak tubuh.
  4. Tempat pembentukan sel darah.
  5. Tempat menyimpan mineral terutama kalsium dan fosfor.
  6. Tempat menyimpan cadangan lemak di sumsum kuning.
  7. Tempat melekatnya otot.[pi]

Tags:

mengapa tulang pada orang dewasa tidak dapat mengalami pertumbuhan, mengapa tulang orang dewasa tidak dapat mengalami pertumbuhan, mengapa tulang orang dewasa tidak mengalami pertumbuhan, mengapa tulang pada orang dewasa tidak mengalami pertumbuhan, nama tulang dan jenis tulang