Peran Suami saat Istri Mengalami Mual Selama Masa Kehamilan

gejala mual selama hamilgambar: verywell.com

Bagi pasangan yang menikah, memiliki buah hati merupakan salah satu impian yang sangat didambakan. Dan saat kehamilan tiba, dibutuhkan kekompakan dari suami dan istri untuk saling mendukung agar bisa melewati masa ini dengan lancar. Karena bagaimanapun menjalani kehamilan itu tidak pernah mudah, apalagi bagi mereka yang baru pertama kali menjalaninya. Banyak hal yang akan dirasakan oleh sang ibu, mulai dari perubahan fisik, hormon hingga psikologi.

Salah satu yang sulit dijalani adalah mual selama kehamilan. Ini akan berbeda tergantung dengan kondisi badan masing-masing, ada yang parah sekali hingga lemas bahkan perlu di infus tapi ada juga yang tidak merasakannya sama sekali. Mual adalah salah satu gejala paling awal dan paling umum selama kehamilan. Faktanya, sebagian besar wanita hamil yakni 70% hingga 80% akan merasakan hal ini selama masa kehamilan mereka.

Mual kehamilan biasanya dimulai antara minggu keempat hingga kedelapan atau akan berlangsung selama trimester pertama. Tetapi ada juga yang mengalami mual sepanjang kehamilan mereka. Meskipun namanya “morning sickness“, mual dapat terjadi kapan saja sepanjang hari selama kehamilan.

Istri sayapun Mengalami Mual selama hamil

peran suami saat istri hamil

Ini terjadi dengan pasangan saya, mulanya di bulan pertama sama sekali tidak merasa gejala apapun. Ia makan dengan lahap dan bisa menikmatinya. Tetapi begitu masuk pada minggu ke 4, ia benar-benar merasakan mual yang cukup parah. Walaupun tidak sampai muntah, ia sama sekali kehilangan nafsu makan. Sebagai suami, saya benar-benar khawatir karena asupan nutrisi tentunya jauh berkurang karena tidak banyak makanan yang masuk ke perutnya. Melihat nasi ia sama sekali tidak berselera, inginnya makan yang asam-asam seperti buah-buahan muda. Selain itu juga senang sekali makanan pedas, padahal sebelum ini ia tidak menyenangi makanan seperti itu.

Bagi suami, kondisi ini juga cukup menantang, karena khawatir dengan kesehatannya kita cenderung sedikit memaksanya untuk mencoba makan. Sementara bagi ia, tentu tidak mudah melakukan suap demi suap karena mual terus menerus dirasakannya. Konflik kecil ini jika tidak disikapi dengan bijak bisa membuat hubungan menjadi sulit untuk dijalani. Apa yang harus dilakukan?

Saya tentunya melakukan konsultasi dengan bidan terkait dengan mual-mualnya ini. Dan bidan tersebut mengatakan kalau hal ini normal untuk dirasakan selama trimester pertama. Ia memberikan obat pereda pusing, obat mual dan juga multivitamin, selain itu ia menambahkan wejangan bahwa yang terpenting saat ini adalah dukungan dan perhatian dari orang terdekat agar sang calon ibu lebih mudah menjalaninya.

Suami berperan untuk mendukungnya dan harus sabar menghadapi berbagai permintaannya. Mengingatkan minum obat, mengelus punggungnya, memijit kaki dan sebisa mungkin untuk berkata lembut. Kadang-kadang ada juga istri yang tidak tahan berada didekat suaminya selama hamil. Katanya bau lah, itu lah, tidak nyaman dll, kita sebagai suami harus mengerti dan memberikan jarak agar ia merasa nyaman.

Buka link ini, itu juga adalah salah satu cara yang saya berikan untuk mengurangi mual yang dirasakan oleh istri selama trimester pertama. Susu hamil Anmun Emesa selain memberikan asupan nutrisi yang lengkap bagi ibu dan anak juga mampu mengurangi rasa mual selama masa kehamilan. Karena susu lebih enak dicerna daripada makanan padat seperti nasi ia bisa meminumnya tanpa kendala. Jadi selama masa mual-mualnya itu ia tetap mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan.

Dan syukurnya, selepas trimester pertama keluhan mual perlahan menghilang. Istri saya bisa kembali makan dengan lahap dan bisa menikmatinya seperti sedia kala. Sayapun merasa lega bahwa masa-masa yang cukup sulit itu telah terlewati. Kini kami fokus dengan kesehatan sang buah hati dan menanti kelahirannya.