Sejarah Catur, Permainan Kuno dari Mulai abad ke 6

Sejarah Catur, Permainan Kuno dari Mulai abad ke 6

sejarah catur

Catur adalah permainan adu strategi diatas papan yang paling tua di Dunia. Menurut Encyclopaedia Britannica, catur sudah mulai dikenal sejak abad ke-6 masehi di India. Permainan ini lahir di masa pemerintahan dinasti Gupta. Sejak itu, catur menyebar ke seluruh penjuru Asia, Eropa dan Timur Tengah pada abad ke-10.

Catur diyakini berasal dari kata Chaturanga yang merupakan bahasa Sansekerta yang merujuk pada formasi pertempuran yang disebut dalam cerita Mahabarata. Chaturanga mengalami perkembangan di daratan di India pada abad ke-7 dan bisa dikatakan sebagai bentuk permainan awal dari catur modern. Permainan ini menanut dua prinsip utama yang ditemukan dalam semua varian catur. Tetapi memiliki perbedaan dalam persepsi kekuatan dan kemenangan yang didasarkan pada one piece, raja catur modern.

Beberapa pengamat sejarah mengatakan, chaturanga memiliki bidang papan persegi 64 kotak. Lalu secara bertahap berkembang menjadi shatranj atau bentuk lama permainan catur. Permainan ini sangat populer di India utara, Pakistan, Afghanistan, dan negara bagian Asia Tengah pada abad ke 6. Shatranj identik dengan chaturanga tapi menambahkan bidak penasehat. Permainan chatranj dikatakan menang jika mampu menghilangkan semua bidak lawan atau ditangkapnya raja.

sejarah permainan catur

Permainan ini lalu terus berkembang dan menyebar ke berbagai wilayah di dunia dengan ciri khas yang berbeda-beda. Di bagian wilayah timur Catur dibawa oleh peziarah Budha, di sepanjang jalur sutra hingga sampai ke China. Pada abab ke-11, catur masuk ke Jepang dan Korea. Di Eropa catur masuk melalui invasi Persia pada kekaisaran Bizantium dan terus mengalami perkembangan. Di Arab, catur menjadi permainan yang sangat populer dan bahkan digandrungi oleh para khalifah.

Melalui Persia catur berhasil dikenal di seluruh penjuru dunia dan menjadi permainan pavorit di masa itu. Dari segi permainan, catur juga terus mengalami sehingga lebih menarik dan lebih seru. Pada abab ke-10, catur dibawa oleh umat Islam ke benua Afrika, Sisilia, Spanyol, dan sejumlah negara-negara eropa lainnya, seperti Belanda, Italia, Irlandia, dan Inggris. Semenjak itu, Catur menjadi favorit para raja seperti Raja Henry I, Henry II, John, dan Richard I dari Inggris, Philip II dan Alfonso X dari Spanyol, dan dari Ivan IV dari Rusia hingga dikenal sebagai permainan kerajaan. Walaupun begitu, catur bukanlah tanpa hambatan. Permainan ini sempat dilarang oleh raja dan pemimpin agama. Pada 1252, Raja Louis IX melarang permainan di Perancis.

Dalam perjalanannya, Eropa telah banyak memberikan pengembangan permainan catur. Termasuk membuat papan catur berwarna hitam dan putih seperti yang kita kenal saat ini. Sebelumnya kotak-kotak papan catur berwarna sama. Selain itu, dari segi peraturan permainan juga kemudian disepakati bahwa pion boleh maju dua kotak pada langkah pertama dan menteri (ratu) boleh bergerak lebih leluasa baik maju ke depan maupun diagonal.

Pada abad ke-15 peraturan dan teori catur ditulis dalam sebuah buku yang bernama “Repeticion de amores y Arte de Ajedrez” yang ditulis oleh Luis Ramirez de Lucena. Catur masuk ke Nusantara sekitar abad ke 19 yang dibawa oleh pemerintahan Kolonial Belanda, dan kemudian semakin berkembang hingga melahirkan banyak Grand Master seperti sekarang ini.

admin