Hikmah Beriman Kepada Kitab-Kitab Suci Allah Swt

Hikmah Beriman Kepada Kitab-Kitab Suci Allah Swt – Seorang mukmin akan menerapkan hikmah beriman kepada kitab-kitab Allah Swt dalam perilaku-perilaku berikut ini:

imam kepada kitab allah

  1. Gemar membaca Al-Qur’an dan berusaha memperbagus bacaannya sesuai dengan kaedah-kaedah ilmu tajwid. Di dalam hadis-hadis sahih dituturkan bahwa Nabi Muhammad Saw mendorong umatnya untuk gemar membaca Al-Qur’an. “Perumpamaan orang mukmin yang membaca AlQur’an adalah seperti buah Utruja, rasanya enak baunya harum. Perumpamaan orang mukmin yang tidak membaca Al-Qur’an adalah seperti buah Tsamrah (kurma), rasanya enak tapi tidak wangi. Sedangkan perumpamaan orang munafik yang membaca Al-Qur’an adalah seperti buah Raihanah, rasanya pahit tapi baunya harum. Dan perumpamaan orang munafik yang tidak membaca Al-Qur’an adalah seperti buah Hanzalah, rasanya pahit dan tidak wangi.” [HR Bukhari Muslim, dari Abi Musa Al-Asy’ary Ra.]
  2. Berusaha memahami kandungan isi Al-Qur’an sesuai dengan metodologi penafsiran Al-Qur’an yang benar. Al-Qur’an telah mengingatkan terhadap penafsiranpenafsiran menyimpang yang ditujukan untuk menyesatkan manusia dari jalan Allah Swt. “Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebagian ayat-ayat yang mutasyâ-bihât daripadanya untuk menimbulkan fitnah untuk mencari-cari ta’wilnya”. [QS Ali Imr n (3):7]. Di dalam hadi sahih Nabi Saw bersabda, yang artinya: “Barangsiapa menafsirkan Al-Qur’an dengan pendapatnya, dan penafsiran-nya itu benar, maka dia tidak akan diberi pahala. Jika salah, maka cahaya dari ayat tersebut dihilangkan dari hatinya”.  [Ibnu Ba ah, Al-Ibanat Al-Kubra, Juz2, hal. 328] “Orang yang terbaik diantara kalian adalah orang yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya”. [HR. Bukhari, dari U man bin Affan Ra].
  3. Mengamalkan kandungan isi Al Quran dengan sepenuh hati. Pasalnya, Al-Qur’an adalah pandangan dan sistem hidup bagi kaum Muslim. Seorang Muslim wajib menjadikan ketetapan Al-Qur’an sebagai satu-satunya hukum yang mengikat dirinya. Allah Swt berfirman, yang artinya: “Dan Kami telah turunkan kepadamu Al-Qur’an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap Kitab-Kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu”. [QS Al-M idah (5): 48]
  4. Merefleksikan keimanan kepada kitab-kitab suci terdahulu dengan cara menghayati dan menerapkan hikmah dari kisah-kisah para Rasul terdahulu. Allah berfirman, yang artinya: “Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al-Qur’an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitabkitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman”. [QS Yusuf (12): 111]. Hikmah yang bisa dipetik dari kisah Nabi Saw adalah keteguhan, kesabaran, keimanan terhadap janji Allah Swt ( iqqah bi wa’dillah), dan ketulusan mereka dalam memperjuangkan agama Allah.[pi]

Tags:

hikmah beriman kepada kitab allah, hikmah beriman kepada kitab kitab allah, Hikmah iman kepada kitab allah, hikmah beriman kepada kitab suci, Hikmah beriman kepada kitab-kitab allah, Sebutkan hikmah beriman kepada kitab kitab allah, hikmah beriman kepada al quran, hikmah beriman kepada kitab kitab allah swt