Batuan Sedimen

Batuan Sedimen

Batuan Sedimen – Batuan sedimen dinamakan juga batuan endapan adalah batuan yang terjadi karena pengendapan materi hasil erosi. Sekitar 80% permukaan benua tertutup oleh batuan sedimen. Materi hasil erosi terdiri atas berbagai jenis partikel, yaitu ada yang halus, kasar, berat, dan ada juga yang ringan. Cara pengangkutannya pun bermacam-macam seperti terdorong (traction), terbawa secara melompat-lompat (saltation), terbawa dalam bentuk suspensi, dan ada pula yang larut (salution).

Klasifikasi batuan endapan bergantung pada kriteria yang dipakai. Berdasarkan proses pengendapannya, batuan sedimen dapat dibedakan atas batuan sedimen klastik, batuan sedimen kimiawi, dan batuan sedimen organik.

batu sedimen

  1. Batuan sedimen klastik. Batuan sedimen klastik, adalah sedimen yang susunan kimianya sama dengan susunan kimia batuan asal. Artinya, batuan itu ketika diangkut hanya mengalami penghancuran secara mekanik dari besar menjadi kecil. Batu gunung yang membukit itu akibat pelapukan, hancur berkepingkeping. Kepingan itu diangkut air hujan, longsor atau berguling-guling di lereng dan masuk ke sungai. Arus sungai membanting-banting batu itu sehingga menjadi kerikil, pasir, dan lumpur yang kemudian mengendapkannya di tempat baru. Ada juga yang disebut batuan sedimen non klastik dibedakan atas dasar komposisinya. Sedimen non klastik yang utama adalah batu gamping dan dolomit. Batuan non klasik sebagai hasil evaporit (menguap) antara lain batu garam, denhidrit dan gipsum sedangkan dari unsur organik ialah batubara.
  2. Batuan sedimen kimiawi. Jika dalam pengendapan itu terjadi proses kimia, seperti pelarutan, penguapan, oksidasi, dehidrasi, dan sebagainya, hasilnya dinamakan batuan sedimen kimiawi, contohnya hujan di gunung kapur. Air hujan yang mengandung CO2 meresap ke dalam retakan halus (diaklas) pada batu gamping (CaCO3). Air itu melarutkan gamping yang dilaluinya menjadi larutan air kapur atau Ca(HCO3)2. Aliran larutan kapur itu akhirnya sampai ke atap gua kapur. Tetesan air kapur itu membentuk stalaktit di atap gua dan stalagmit di dasar gua. Terjadinya stalaktit dan stalagmit akibat pelarutan dan penguapan H20 dan CO2 pada waktu air kapur menetes. Kedua bentukan sedimen kapur tersebut disebut batuan sedimen kimiawi.
  3. Batuan sedimen organik. Batuan sedimen organik, terjadi karena selama proses pengendapannya mendapat bantuan dari organisme, yaitu sisa, rumah atau bangkai binatang laut yang tertimbun di dasar laut seperti kerang, terumbu karang, tulang belulang, kotoran burung guano yang menggunung di Peru, lapisan humus di hutan, dan sebagainya.

Berdasarkan tenaga alam yang mengangkutnya, batuan sedimen dapat dibagiĀ  menjadi empat golongan yaitu sebagai berikut.

  1. Batuan sedimen aerik atau aeolis, pengangkutannya oleh angin. Contoh: tanah los, tanah tuf, dan tanah pasir di gurun.
  2. Batuan sedimen glasial, pengangkutannya oleh es. Contohnya: moraine.
  3. Batuan sedimen aquatik, pengangkutannya dibantu oleh air yang mengalir.
  4. Batuan sedimen marin, pengangkutannya oleh tenaga air laut.[pi]

Tags:

pengangkutan karena terdorong oleh batuan sedimen disebut, pengangkutan batuan sedimen dibantu oleh

admin