Pengertian Sinuitis

Pengertian Sinuitis

Pengertian Sinuitis – Sinusitis didefinisikan sebagai inflamasi mukosa sinus paranasal. Umumnya disertai atau dipicu oleh rinitis sehingga sering disebut rinosinusitis. Penyebab utamanya adalah salesma (common cold) yang merupakan infeksi virus, yang selanjutnya dapat diikuti oleh infeksi bakteri.

Berdasarkan anatomi mukosa yang terkena, dapat dibagi menjadi sinusitis maksila, sinusitis etmoid, sinusitis frontal dan sinusitis sfenoid. Bila mengenai beberapa sinus disebut multisinusitis, sedangkan bila mengenai semua sinus paranasal disebut pansinusitis.

Yang paling sering ditemukan ialah sinusitis maksila dan sinusitis etmoid, sinusitis frontal dan sinusitis sfenoid lebih jarang. Pada anak hanya sinus maksila dan sinus etmoid yang berkembang, sedangkan sinus frontal dan sinus sfenoid belum.

Pengertian Sinuitis

Sinusitis dapat jadi berbahaya karena menyebabkan komplikasi ke orbita dan intrakranial, serta menyebabkan peningkatan serangan asma yang sulit diobati.

Berdasarkan konsensus internasional tahun 1995 membagi rhinosinusitis hanya akut dengan batas sampai 8 minggu dan kronik jika lebih dari 8 minggu. Pada konsensus tahun 2004 membagi menjadi akut dengan batas sampai 4 minggu, subakut antara 4 minggu sampai 3 bulan, dan kronik jika lebih dari 3 bulan.

Menurut berbagai penelitian, bakteri utama yang ditemukan pada sinusitis akut adalah Streptococcus pneumonia (30-50%). Haemophylus influenzae (20-40%), dan Moraxella Catarrhalis (4%). Pada anak, M.catarrhalis lebih banyak ditemukan (20%).

Pada sinusitis kronik, faktor predisposisi lebih berperan tapi umumnya bakteri yang ada lebih condong ke arah bakteri negatif gram dan anaerob.

Pada waktu lahir belum semua sinus paranasalis berbentuk. Sinus maksilaris mulai terbentuk pada embrio hari ke 85 dan berkembang terus sehingga pada waktu dilahirkan mencapai ukuran 0.5 x 0.5 x 0.5 cm. Pada orang dewasa ukuran itu ialah 3 x 3 x 2,5cm. Sinus etmoidalis mulai terbentuk pada fetus berumur 6 bulan dan terdiri atas beberapa rongga. Pada perkembangan selanjutnya terbagi menjadi sinus etmoidalis anterior yang rongganya kecil dan sinus etmoidalis posterior dengan rongga besar.

Karena sinus etmoidalis dan maksilaris sudah terbentuk sejak lahir, maka kedua sinus itu yang paling sering terserang sinusitas pada anak, terutama sinus etmoidalis. Sinus pada bayi baru lahir kadang-kadang terinfeksi oleh ibunya atau perawat terutama pada waktu pembersihan lubang hdung bayi dari cairan ketuban dengan kapas yang dilinting. Insiden sinusitas bertambah pada umur 3 tahun dan meningkatpada umur 5-6 tahun, karena anak-anak mulai masuk sekolah sehingga dapat terpapar bermacam virus dan bakteri. Di samping itu juga ada pengaruh pembesaran tonsil dan adenoid.

Sinus paranasal merupakan salah satu organ tubuh manusia yang sulit di deskripsi karena bentuknya sangat bervariasi pada setiap individu. Ada empat pasang sinus paranasal, mulai dari yang terbesar yaitu sinus maksila, sinus frontal, sinus etmoid dan sinus sfenoid kanan dan kiri. Sinus paranasal merupakan hasil pneumatisasi tulang-tulang kepala sehingga terbentuk rongga di dalam tulang. Semua sinus mempunyai muara atau ostium ke dalam rongga hidung.

Untuk kepentingan klinik, sinus paranasalis dibagi dalam 2 kelompok yaitu kelompok depan dan kelompok belakang.

Sinus paranasalis kelompok depan terdiri atas:

Sinus frontalis

Sinus maxillaris

Sinus ethmoidalis anterior

Sinus paranasalis kelompok belakang terdiri atas:

Sinus ethmoidalis posterior

Sinus sphenoidalis

admin